Terusir  Tak Pernah Pergi

Kamu selalu menetap disini, di hati.  

Sekian kali aku mengusir kau pergi  melebur bersama waktu  

Kau akan selalu berbalik arah dalam bentuk: rindu.

Kenapa rindu ini tidak sepenuhnya lenyap

Selalu berbalik arah seperti melontarkan bumerang

Sesekali kau menyapa dalam lelapku 

Kau menghampiri ku ke dalam alam bawah sadar

Aku selalu hidup dalam keadaan setengah sadar

Mereka-reka mana itu harap, mimpi dan nyata

Masa lalu tak sepenuhnya berlalu,

Kau selalu mengajakku menetap, menatap masa masa yang dulu

Yang sudah seharusnya menjadi abu

Tapi malah menjadi kelabu dalam ucapan “Maaf”

Maafkan aku jika merasa terusik

Abu amarah itu tumbuh dan berbisik

Apakah kau tumbuh dengan baik?

Minggu 21 Juni 2020 03:08 AM

Exit mobile version