Risau

“Kan kubiarkan rasa ini terlelap sejenak”.

Menggelepar tak berbekas. 

Kini harapku kamu ada dalam tiap detik mimpiku.

Terlena dalam malammu. 

Larik-larik senyumanmu di kedalaman senja tadi;

menjadi takutku sebab apa yang telah kau ucapkan itu adalah;

“membiarkanku berteman dengan jarak”.

Sebab hatiku bukan kayu

Melainkan langit yang maha luas.

Namun kau harus tau.

Langit pun pernah menangis.

Malam ini aku Rindu

Benar!!

Aku benar benar Rindu…

Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan.

Aku sadari itu

Baiknya aku kehilangan dengan sewajarnya saja.

Karena aku sudah berani untuk datang.

Maka aku harus berani untuk pergi.

Secangkir seduh kutitipkan pada tetes terakhir 

Airmatamu

Tugasku selesai

Untuk berada di setiap inchi hangat mu

Dalam matamu adalah apa yang kamu risaukan.

Aku baik baik saja, 

aku belajar untuk pandai menjaga.

Sebab engkau kerisauanku.

Dec 10, 2016, 12:38 AM

Exit mobile version