Kenapa Harus Diet Sampah Plastik dan Styrofoam?

Melihat gambar di atas apa yang kalian pikirkan? Kenapa Bumi dan Tubuh adalah rumah ? Apa hubungannya dengan diet plastik? Plastik dan styrofoam sudah lama dilarang pemakaiannya oleh para ahli dan pecinta lingkungan dengan alasan mendasar yaitu tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan. Stryrofoam mengandung bahan kimia berbahaya salah satu penyebab timbulnnya penyakit kanker. Selain itu Bumi pun kena imbasnya karena spyrofoam dan plastik sulit terurai dan menyebabkan efek rumah kaca.
SAMPAH PLASTIK DAN STYROFOAM

Sampah plastik menjadi fenomena alam yang mengkhawatirkan saat ini. Plastik yang selama ini kita anggap simpel malah menjadi masalah rumit bagi Bumi baik di darat dan di laut. Sampah plastik menimbun di beberapa daratan dan menggenang di sungai sampai kelaut. Di makan oleh ikan, sebagian lagi hancur menjadi kepingan mikro mengendap di karang, mengendap di jaringan darah ikan kemudian ikan dimakan oleh manusia. Begitulah pencemaran lingkungan terbentuk dalam suatu ekosistem rantai manakan yang tidak bisa terputus karena kita saling terkait satu sama lain. Bahaya mikro plastik sendiri sudah pernah saya bahas di postingan sebelumnya
Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organik. Pada dekade tujuh puluhan orang masih menggunakan tas belanja dari rotan, bambu, wadah makan dan membungkus makanan dengan daun jati/ daun pisang. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan barang barang sintetis sebagai pengganti bahan organik yaitu bahan bahan dari plastik.
“Sampah plastik merupakan cermin dari pola konsumsi kita. Pola gaya hidup menghasilkan setiap tahunnya di seluruh dunia manusia membuang 58 milyar sampah gelas sekali pakai, milyaran buah kantong plastik, 200 milyar liter air botol kemasan plastik, dan milyaran ton sampah rumah tangga, sampah beracun, dan sampah elektronik.
Bayangkan kita menjadi robot Wall E, dengan begitu banyak timbunan sampah. Atau seperti film – film si-fi yang hidup dengan menjadikan pohon, sungai, dan laut hanya sebagai bagian dari sejarah. Karena semuanya sudah tak eksis lagi. Punah hilang karena pencemaran lingkungan dan di perparah oleh El Nino (efek rumah kaca). Mimpi buruk!.
1. Plastik
Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Oleh sebab itu mari kita mengenal jenis plastik berikut ini:


Berbagai penelitian telah menghubungkan Bisphenol A dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.
Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah dan air tanah. Pemakaian plastik yang jumlahnya sangat besar tentunya akan berdampak siqnifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable), plastik diperkirakan membutuhkan 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Dengan demikian pemakaian plastik baik plastik yang masih baru maupun sampah plastik haruslah menurut persyaratan yang berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.
2. Styrofoam
Apa itu styrofoam? Styrofoam adalah sejenis bahan kimia buatan turunan plastik yang dibuat pada tekanan dan suhu tertentu. Terbuat dari monomer stireta dan terdiri dari sekitar 10% gas n-butana dan 90% sisanya polystyrene. Styrofoam masih tergolong keluarga plastik. plastik pada bahan stypfoam tersusun dari polimer, yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang di sebut monomer. Bila makanan dibungkus dengan styrofoam, monomer-monomer ini akan dapat berpindah ke dalam makanan dan selanjutnyaberpindah ketubuh orang yang mengonsumsinya.
Bahan -bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak akan larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urine maupun kotoran. Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari styrofoam di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Bahkan beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization (WHO), International Agency for Reseach on Cancer, dan Enviromental Protection Agency (EPA) telah nyata-nyata mengkategorikan styrofoam sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker)
Mengapa styrofoam berbahaya bagi kesehatan? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene yang di proses dengan mengunakan benzena (alias benzene). Padahal benzena termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit. Benzena bisa menimbulkan masalah pada :
- kelenjar tyroid
- menggunakan sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan
- mempercepat detak jantung
- sulit tidur
- badan menjadi gemetaran,
- menjadi mudah gelisa
- dibeberapa kasus benzena bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian.
Saat Benzena termakan, dia akan masuk dalam sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus mentruasi dan yang paling berbahaya, zat ini bisa meyebakan kanker payudara dan kanker prostat.
Semakin panas dan berlemak semakin cepat laju permindahannya. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam styrofoam, semakin cepat terjadi perpindahan ini. Apalagi bila makanan berbentuk cair seperti bakso, mie ayam, sup, sayuran berkuah dan sebagainya. Saat makanan panas ini dimasukkan ke dalam styrofoam, kita bisa melihat styrofoam menjadi lemas dan tipis, inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer.
Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah styrofoam terkena panas matahari langsung. Perpindahan bahan kimia juga dipercepat dengan kadar lemak yang terkandung dalam makanan. Semakin berlemak maka perpindakannya semakin cepat. Selain itu, makanan yang mengadung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahannya.
Selain benzena styrofoam juga mengandung formalin, pada plastik pembungkus makanan dan styrofoam ditemukan zar pengawet mayat. Berdasarkan penelitian, pembungkus berbahan dasar plastik rata-rata mengandung 5 ppm formalin 1 ppm adalah setara dengan satu miligram per kilogram. Formalin pada plastik atau styrofoam merupakan senyawa senyawa yang terkandung dalam bahan dasar plastik.
Dampak Sampah Plastik dan Styrofoam Bagi Lingkungan
Plastik
Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikan tanah tidak sehat. Sampah plastik menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
Styrofoam
Selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah pada lingkungan. Karena sulit terurai, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut akan merusak ekosistem dan biota laut.
Gas CFC (chlorofluorocarbon) yang menjadi salah satu bahan dasar pembuatan styrofoam merupakan gas yang dapat mengikis lapisan ozon pada langit bumi dan mengakibatkan pemanasan global. data pada Enviromental Protection Agency (EPA) di tahun 1986 menyebutkan limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. hal tsb menyebabakan EPA mengkategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai menghasil limbah berbahaya ke -5 terbesar dunia yang menimbulkan bau tak sedap serat melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.
sumber: Muhammad Fajar : Bahaya penggunaan Styrofoam, academia.edu
Diet Plastik
