
Poetry
Harapan Kosong
Jakarta selalu ramai seperti dahulu
Riuh suara mesin kendaraan melaju
Semua orang terburu buru menuju sesuatu
Lalu kemana tujuanku ?
Menapiki bahu jalan inchi demi inchi
Mengikuti irama jantung detik demi detik
Detik detik berlalu ,
Tiba tiba ada rasa yang menelisik
Tersisip sepi disana
Terselip harap kau masih ada
Ketakutan menjadi nyata
Kenapa terasa luka
Apa benar kau baik baik saja?
Sendiri berharap ramai; Ramai merindukan sunyi
Meratap pada ruang hampa udara
Menyongsong lorong gelap yang kedap cahaya
Kamis 25 Februari 2021, 9:20 PM