Jadilah penggugur rindu yang bersembunyi
diantara dedaunan tua.
Jatuh dengan ikhlas dipukul angin lalu mengecup kening tanah,
tanpa pernah menyalahkan.
Rindu
Berdenyut kesakitan
Akankah selama
Kecupan itu penanda di keningmu
*******
Awan yang bergemuh
Air Hujan yang jatuh ke tanah
Tak banyak berarti bagi Bumi
Tanah gersang mengakar
Sementara hujan hanya numpang mampir
Rindu yang hilir mudik
Tak lagi menyisakan rintik air
Rintikan air dilahap habis oleh retakan tanah
Retakan itu kian melebar
Getah itu kian memar
Angin tak akan mungkin berjalan mundur
Menyatukan daun yang telah jatuh dari dahan.
Fatamorgana rindu itu pasrah
Membias oase di ujung takdir
******
Hujan memberikan kesempatan untuk jiwa ini pulang
Sebelum bulir bulir air meng(ter)genang
Membuat gamang kaki;
Menapaki tanah yang basah.
Mencari pijakan agar tidak kuyup tercebur g(k)enangan!
September 2, 2018, 5:38 PM