Poetry
9 November 2023
Menambal Resah
Poetry
3 November 2023
Rindu Tak Berujung Temu
Backpacker
26 October 2023
Malam… Terkadang begitu menakutkan Tiba2 dari terang menjadi senja Lembayung senja perlahan ditelan kegelapan malam Menjadi hitam pekat.. Mendadak menjadi sepi, dingin.. Walaupun Terkadang ada kerlip bintang.. Bisa jadi malam ini sepi besoknya ramai Bulan pun selalu berubah wujud Kadang malah tidak hadir sama sekali Para perindu Menunggu terang bulan Berharap bulan dapat menyampaikan Rindu yang sesak di dada.. Tapi bulan tak selalu terang.. Kepada siapa rindu ini diceritakan.. Rayakanlah sepimu sendiri Bersama sunyi, menari…
Purnama kembali bersinar Kali ini terang tapi sendu Malam pun terasa lebih dingin Ingin hujan tapi tertahan Namun sesekali rintiknya jatuh terbawa angin Malam ini muram, seperti sedang berduka Ada lara yg siap masuk peti mati Siap di pasung, di dasar palung Agar di purnama berikutnya.. Tidak gentayangan kepermukaan.. Di sini aku mengusung keranda impianku Menancapkan nisan pada kuburan hati Sejak wafatnya sebuah cita-cita Yang mampu bertahan hidup hanya sekejap. Bersemayamlah kasih yang tak pernah…
Bukan kecemburuan yang mematikan rasa Tapi ketidakpedulian mu. Bukan ketidakpedulian yg mematikan asa Tapi ketidakpastian mu Bukan ketidakpastian yg mejatuhkan mimpi Tapi kemapuanmu berjuang Semua asa, harap dan cita cita sudah jelas bagimu. Tapi semua kau abaikan begitu saja Meninggalkan rasa sakit yang tak tertahan Bagaikan duri yg menancap di daging Ingin di cabut tapi takut bertambah luka… Disini aku menunggu senja tenggelam Berusaha membunuh waktu… Menyembuhkan luka detik demi detik Mengunggu mengering dr hari demi hari..…
Rinduku kini hanya bisa kunikmati sendiri Seperti bumi menikmati sinar purnama Menerangi bumi dengan lembut Tapi sinarnya tak setiap hari hadir Ada saatnya dia menghilang Jika tiba waktunya. Dia akan perlahan berubah wujud Dari masa ke masa Sampai akhirnya kembali purnama Waktu tidak dapat menyembuhkan Ia hanya mampu melupakan. Saat purnama bersinar Waktu seakan berubah sangar Membangkitkan semua kenangan November 7, 2017, 1:06 AM
Magrib. Ketika bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari. Ketika Matahari perlahan lahan tenggelam Ketika Lembayung Senja muncul sesaat. Lalu menghilang. Saat Jin dan setan mulai bergentayangan. Ada setan betina dan setan jantan saling berangkulan, bergelayutan. Saling pandang dan senyum manis meringis. Membuat hati ini miris. Hampir gugur, retak. Meruntuhkan keyakinan hati. Meninggikan ego dan memenangkan rasional. Magrib waktu itu Seperti menancapkan sembilu yg enggan tercabut. Terasa sakit saat tak sengaja tersentuh Kenangan. Akankah…