Uncategorized
17 August 2023
Semua Tentang Hidup
Uncategorized
16 August 2023
Rindu Tak Bertuan Part 2
Uncategorized
15 August 2023
Waktu… Sesuatu yg terus perputar tanpa toleransi Bagi sebagian orang waktu adalah cara melupakan yg terluka cara pembuktian yg terbaik Bagi Ku Waktu Merubah segalanya. . Kecil menjadi dewasa Dr jauh menjadi dekat Dr dekat menjadi akrab Dr akrab menjadi tidak saling mengerti Kejelasan yg semakin buram Seperti foto yang tidak fokus. Yang terlihat hanya bayangan dr pantulan cahaya. Terlihat absurd di mata. Membuat hati menjadi ngelangsa Membuat logika bekerja ekstra Membuat raga ini lemah.…
Dia seperti angin, Yang tidak tampak tapi terasa jika kencang meresahkan jika hilang menjadi bencana Dia seperti udara Terabaikan tapi dibutuhkan Jika tidak di hirup membuat dada sesak Dia seperti tanah Dicampakan tapi tumbuh Berakar menjelma menjadi tunas rindu Dia seperti Lautan Diselami tapi tak berdasar Tersesat dalam prasangka dan logika Dia seperti buih Hilang tapi datang kembali terbawa ombak yang bergelombang tapi tidak pernah berhenti untuk menetap. Lalu aku apa? May 31, 2017, 11:07…
Malam… Terkadang begitu menakutkan Tiba2 dari terang menjadi senja Lembayung senja perlahan ditelan kegelapan malam Menjadi hitam pekat.. Mendadak menjadi sepi, dingin.. Walaupun Terkadang ada kerlip bintang.. Bisa jadi malam ini sepi besoknya ramai Bulan pun selalu berubah wujud Kadang malah tidak hadir sama sekali Para perindu Menunggu terang bulan Berharap bulan dapat menyampaikan Rindu yang sesak di dada.. Tapi bulan tak selalu terang.. Kepada siapa rindu ini diceritakan.. Rayakanlah sepimu sendiri Bersama sunyi, menari…
Purnama kembali bersinar Kali ini terang tapi sendu Malam pun terasa lebih dingin Ingin hujan tapi tertahan Namun sesekali rintiknya jatuh terbawa angin Malam ini muram, seperti sedang berduka Ada lara yg siap masuk peti mati Siap di pasung, di dasar palung Agar di purnama berikutnya.. Tidak gentayangan kepermukaan.. Di sini aku mengusung keranda impianku Menancapkan nisan pada kuburan hati Sejak wafatnya sebuah cita-cita Yang mampu bertahan hidup hanya sekejap. Bersemayamlah kasih yang tak pernah…
Bukan kecemburuan yang mematikan rasa Tapi ketidakpedulian mu. Bukan ketidakpedulian yg mematikan asa Tapi ketidakpastian mu Bukan ketidakpastian yg mejatuhkan mimpi Tapi kemapuanmu berjuang Semua asa, harap dan cita cita sudah jelas bagimu. Tapi semua kau abaikan begitu saja Meninggalkan rasa sakit yang tak tertahan Bagaikan duri yg menancap di daging Ingin di cabut tapi takut bertambah luka… Disini aku menunggu senja tenggelam Berusaha membunuh waktu… Menyembuhkan luka detik demi detik Mengunggu mengering dr hari demi hari..…