Bahkan harusnya ku tak perlu cemburu
Pada secangkir kopi yang telah lebih dulu
Mengecup bibir dan meninggalkan hangat di dadamu.
Tak ingin aku menjadi sekumpulan penat di antara kita bertiga;
Udara kosong yang bosan ku ajak bicara,
Hening yang merengek minta di jadikan teman,
Dan aku terus membayangkan secangkir kopi hitam dengan uap mengepul.
Lalu menjadilah
aku setabah dermaga
Yang begitu ramah pada kedatangan dan
kepergian sebuah kapal.
Menanti seorang yang entah kembali atau tidak.
Sebisa mungkin jangan ada sedikitpun rasa benci di hati,
apalagi menghilangkan seseorang itu.
Suatu saat waktu akan mempertemukan kembali
di keadaan yang berbeda.
Kita hanyalah manusia yang tetap butuh satu sama lain.
Tak ada pertemuan yang terjadi kebetulan.
Semua pasti memiliki alasan.
Entah sebagai anugerah atau pembelajaran.
Rabu 18 September 2017, 10:48 PM