Life StyleEco Friendly

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut

Ancaman tersembunyi seperti apa yang akan ditimbulkan oleh sampah mikroplastik? Kenapa Spongebob bisa sampai di bikini bottom?  Mungkin Stephen Hillenburg ingin menegaskan bahwa biota laut sedang terancam pencemaran sampah. Sampah plastik menjadi permasalahan yang rumit, sampah plastik sulit terurai jika pun hancur, sampah ini akan berubah wujud menjadi mirkoplastik bahkan nanoplastik.  Mikroplastik ini di makan oleh miroba laut, di serap oleh terumbu karang, tertelan oleh ikan konsumsi dan mencemari rantai makanan, menjadi pembunuh  (monster mini) di lautan, merusak lingkungan dan menjadi ancaman bagi kesehatan manusia.

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut 2
Sampah plastik di pesisir pantai gambar dari intragram @haram_khor_

Plastik merupakan salah satu jenis sampah berbahan sintesis hasil polimerisasi. Polimer plastik merupakan material yang sangat stabil. Jika plastik tersebut masuk ke sungai, maka akan terbawa arus dan berakhir di lautan. Secara umum, ada enam jenis plastik yang banyak diproduksi yaitu Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polivinil Klorida (PVC), Polistirena (PS), Polyurethane (PUR) dan Polyethylene Terephthalate (PET).

Mikroplastik

Mikroplastik adalah plastik yang memiki ukuran partikel kecil 1-5 mm, biasa di lihat melalui mikroskop dan banyak di gunakan dalam bahan-bahan perawatan atau konsmetik seperti pasta gigi dan sabun pencuci muka (Facial Scrub) yang mengandung plastik dalam bentuk poyethylene glycol disingkat PEG (NOAA’S Marine Debri). Dilihat dari sumbernya, dikenal dua jenis mikroplastik. Pertama mikroplastik primer, jenis ini banyak ditambahkan dalam industri kosmetik dan pembersih .

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut 3
Diolah dari penelitian Akbar Tahir https://www.researchgate.net/publication/282135517_Anthropogenic_debris_in_seafood_Plastic_debris_and_fibers_from_textiles_in_fish_and_bivalves_sold_for_human_consumption

Sumber utama dari mikroplastik primer adalah air limbah dari mesin cuci rumah tangga. Lebih dari 1.900 serat yang mengandung miroplastik terlepas dari satu potong pakaian, saat satu kali dicuci. Serpihan mikroplastik dari pakaian memiliki senyawa polivinil kloroda ( Polyvinyl Chlorida/ PCV) di dalamnnya. PVC lebih murah dari pada kulit, karet, ataupun lateks sehingga PVC banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembautan jaket, mantel dan tas.

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut 4
Grafis penjelasan tentang Microbeads (https://secure.greenpeace.org.uk/page/-/microbeads-infographic.jpg)

Kedua mikroplastik sekunder merupakan degradasi dari sampah plastik besar. Plastik dapat terurai dengan beberapa faktor; radiasi, gesekan fisik, bakteri dan partikel bawaan plastik tersebut.  Penyebaran mikroplastik di lautan dipengaruhi oleh dinamika laut (angin, gelombang, arus dan iklim lainnya). Di Lautan sampah ini terakumilasi dan meracuni organisme laut. Organisme kecil semacam zooplanton dan crustacea akan menyerap mikroplastik. Mikroplastik dapat menyebabkan gangguan dalam jaringan makanan akuatik.

Ancaman Mikroplastik Bagi Biota Laut

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut 5
sumber: http://manado.tribunnews.com/2017/10/27/hampir-40-persen-ikan-di-sekitar-pulau-utama-di-jepang-ini-mengandung-plastik

Kadarusman (sumber disini) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Distribusi spasial mikroplastik di kolom air dipengaruhi oleh angin, gelombang, iklim, radiasi sinar matahari, dan arus. Dampak mikroplastik telah merambah hingga ke mamalia, burung laut, singa laut dan ikan secara global, setidaknya 23% spesies mamalia laut, 36% burung laut dan 86% spesies penyu telah terkontaminasi mikroplastik.  Lebih dari 80% ikan laut konsumsi di Teluk Banten mengandung partikel mikroplastik. Fragment merupakan tipe mikroplastik yang paling banyak ditemukan. Mikroplastik dapat menimbulkan masalah serius pada kelangsungan biota laut dan ekosistem asosiatifnya.

Ikan pelagis lebih aktif memakan mikroplastik, mengingat jenis ikan ini memiliki ruaya yang sangat luas, memiliki tingkat kesalahan mendeteksi makanan (i.e plastic atau plankton). Akumulasi partikel mikroplastik pada organ usus ikan dapat menyebabkan peradangan, gangguan fisiologis (nasfu makan, kemampuan renang, waktu reproduksi). Faktor ini dipercaya dapat menyebabkan mortalitas yang tinggi sebelum beregenerasi. Sedangkan dampak yang mungkin ditimbulkan pada manusia (i.e level nanoplastik) adalah akumulasi zat kimia penyusun plastik (e.g DDT, PCB, PAHS, DDE). Penjelasannya ini telah di visualisakan oleh youtube channel TomoNews Indonesia

Ancaman Mikroplastik bagi Karang 

Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Biota Laut 6

Mikroplastik dapat terperangkap dalam sendirmen karang. Merusak sel dan jaringan organisme karang. Mikroplastik ini dapat menghambat karang dalam bereproduksi dan menyerap cahaya matahari sehingga akan mengakibatkan karang memutih dan secara perlahaan akan mati. Sedangkan karang merupakan sumber makanan dari beberapa spesies ikan.

Upaya Apa Yang Harus Kita Lakukan

Fakta dari beberapa penelitian tentang jenis sampah di perairan dekat pantai menjelaskan semakin ramai aktifitas manuasia di pesisir pantai tersebut semakin beragam sampah yang di temukan mulai dari popok bayi, sampah  sampo sachet, sabun, bahkan tabung gas 5 Kg.

Saya sendiri menemukan kaleng susu di permukaan laut sewaktu snorkling di pulau papateo.  Dasar laut sudah seperti Indoma** dalam bentuk sampah semuanya ada. Pengalaman lainnya tentang sampah saya alami di Pulau Pink Labuan Bajo.  Sedang asik-asik berenang tiba-tiba oknum salah satu ABK dengan entengnya membuang sampah kelaut, jenis yang saya temui bungkus Royc* dan beberapa sampah sampho sachet. Jika teman-teman tidak mau mengurangi pemakaian plastik semua keindahan laut ini  secara perlahan menghilang. Yuk kita lakukan  beberapa hal kecil seperti yang di tulis oleh  lisa ( baca : Disini )

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah

  1. Mengurangi keberadaan sampah plastik dengan pemberdayaan masyarakat sebagai urgensi dalam
    penyelamatan kebersihan pantai.
  2. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang berbasis pada industri kreatif melalui pengelolaan
    sampah.
  3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sampah plastik sehingga memiliki
    nilai ekonomi.
  4. Mendorong partisipasi masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang bersih melalui pemanfaatan
    sampah yang memiliki nilai ekonomi.

Mari kita selamatkan bumi dan laut dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recyle). Reduce, yaitu mengurangi timbulan sampah. Reuse, yaitu memanfaatkan kembali bahan atau barang agar tidak menjadi sampah. Dan Recycle, yaitu menggunakan kembali bahan setelah di melalui proses pengolahan atau sering di sebut mendaur ulang sampah tsb.

Show More

Reno

Traveler, Backpacker, Animation Lover, Animal's Lovers, Pluviophile, Nyctophilia,

Related Articles

40 Comments

    1. Iya, memang dari diri sendiri dulu, Klo kata AA Gym mulailah kebaikan dari dirimu sendiri, kalau orang lain ikutan menjadi baik itu bonus. Yang di foto itu serpihan plastik, di temukan di usus. Kalau mikroplastik atau nanoplastik masuk ke jaringan darah ikan dan merusak kinerja otak ikan. Masuk dalam jaringan darah otomatis daging ikan mengandung mikroplastik.

      Sampai saat ini belum ada uji lebih lanjut mengenai bahaya daging ikan yang terkontamisasi mikroplastik bagi manusia. Tapi bagaimana pun jika di akumulasi pasti akan berbahaya bagi tubuh.

  1. Baru tahu kalau ternyata facial scrub juga mengandung mikroplastik.
    Dan ternyata bukan hanya global warming, oxybenzone, & octinoxate, melainkan plastik juga bisa menyebabkan coral bleaching ya.
    Terima kasih sharingnya, Uni! Selalu seru & asyik baca artikelnya.
    Yuk, diskusi mengenai hal ini lagi 😀

  2. Seram liat apa yang manusia lakukan berujung dengan banyaknya makhluk lain yang dirugikan dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang berujung berkurangnya keindahan alam.

    1. iya coba deh Kak renungkan pepatah indian berikut ini :

      ” Ketika sungai terakhir telah diracuni
      Ketika ikan terakhir telah diambil
      dan ketika pohon terakhir telah ditebang,
      manusia baru akan sadar
      kita tidak bisa makan uang…”

  3. Dear Kak Reno, terimakasih untuk artikel yang mengguggah ini. Yuks kita suarakan terus cinta lingkungan termasuk laut dengan cara reduce, reuse dan recyle. I idmire your article kak

  4. Ngeri juga ya, kalau rantai makanan terputus karena masalah plastik. Padahal, bermula dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Ayo, kita biasakan meminimalisir penggunaan plastik

  5. Indonesia menjadi produsen sampah di laut kedua setelah Tiongkok. Fakta itu mengerikan sama mengerikannya dengan dampak yang terjadi. Terima kasih udah sharing artikel ini ya.

  6. Pertama kali membaca prolog artikel ini di WAG, saya cemas jika artikel ini akan membosankan dan banyan penyimpangan dari PUEBI. Namun saya malah mendapati diri tengah menikmati setiap kata demi kata dari artikel yang sangat informatif ini. Well done, Kak Reno.

    Semoga artikel ini bisa menginspirasi prmbaca untuk merawat lingkungan kita.

    1. Hihihi, efek kejar setoran kaka jadi banyak penyimpangan dari PUEBI, padahal udah ada pembahasan khusus dari Ka Yun. Terimakasih Ka sudah kembali di ingatkan

    1. Tidak hanya biota laut, jika mereka masih tidak kita pedulikan lama-lama kita pun manusia ikut meraung-raung. sebagai makhluk paling mulia di bumi sudah sepatutnya kita tidak merusak alam.

  7. Kalau ngomongin sampah plastik, yang terlintas di pikiran saya pasti langsung video clipnya Novo Amor – Birthplace. Dengan bekerjasama dengan masyarakat Bali, dia membuat sebuah video clip tentang bagaimana sampah plastik telah merusak kehidupan di dalam laut. Di satu sisi bangga karena lagi-lagi membuat video clip di Indonesia, tapi sekaligus miris dengan pesan yang disampaikan.
    Artikel ini pun seolah-olah menguatkan apa yang disampaikan pada video tersebut. Terimakasih kak untuk sharingnya. Semoga bisa segera bisa menjadi individu yang membawa perubahan.

    1. Barusan ngintip videonya. Tadinya shock ngeliat serupa paus yang seluruh tubuhnya dipenuhi sampah plastik. Ternyata itu buatan ya. Iya ka miris. Kita kenapa rekor tertingginya dalam hal yang kurang baik ya? teguran nih… kitanya yang salah apa sitemnya yang salah ya? biar bisa berbenah

  8. Skrg sih sudah mulai meninggalkan sedikit2 penggunaan plastik tapi ya itu ribet, Perlu usaha besar utk bisa ngerubah prilaku tsb kayanya

    1. iya ka, saya pun sedang belajar, butuh proses dan perjuangan. tapi semuanya ya untuk diri sendiri juga sih sebenarnya, jika pun menjadi manfaat bagi orang lain itu bonus.

  9. Duhh seremmmnya sampah plastik 🙁 , cuma emng plastik itu kadang susah di hindari karna udh jadi kebiasaan apa2 kudu pake plastik

    1. kadang menghindari plastik jadi repot sih, tapi lebih baik repot dari pada merusak. ibaratnya lebih baik cape cape berolah raga dari pada sakit…

  10. saya pernah nonton video mengenai microplastic ini. Efeknya jangka panjang bagi biota laut, nantinya juga kalo makan ikan yg mengandung micro plastic ini bisa membahayakan kesehatan.
    Thanks untuk infonya. Sebisa mungkin mengurangi penggunaan plastik dan membuang sampah pd tempatnya.

  11. Ka Reno terima kasih tulisannya. Dr beberapa data diatas keliatan ya manusia cenderung egois dalam hidupnya, sampai lupa akibatnya ke makhluk hidup lain terutama biota laut. Yuk yuk kita reduce reuse recycle sampah kita , dimulai dari plastik.

    1. Yuk reduce reuse recycle, mari putus rantai membuang sampah kesungai dan ke laut, karena kedua tempat tersebut bukan tempat sampah.

  12. Sampah plastik sudah merajalela banget tanpa kita sadari. Sedih banget ya aku pernah snorkeling di bunaken juga bekas bungkus biskuit buat ngasih makan ikan ngambang2.. mulai sekarang memang paling enggak kita sendiri harus mulai mengurangi penggunaan sampah plastik

    1. Ngasih makan ikan aja sudah salah ya. Ku pikir bungkus biskuit yang di buang ke laut tapi buat ngasih makan ikan ternyata. Udah 2 pelanggaran tuh, kartu merah nih hehehe. Iya kita jangan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga berupaya melestarikan alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!