Ancaman tersembunyi seperti apa yang akan ditimbulkan oleh sampah mikroplastik? Kenapa Spongebob bisa sampai di bikini bottom? Mungkin Stephen Hillenburg ingin menegaskan bahwa biota laut sedang terancam pencemaran sampah. Sampah plastik menjadi permasalahan yang rumit, sampah plastik sulit terurai jika pun hancur, sampah ini akan berubah wujud menjadi mirkoplastik bahkan nanoplastik. Mikroplastik ini di makan oleh miroba laut, di serap oleh terumbu karang, tertelan oleh ikan konsumsi dan mencemari rantai makanan, menjadi pembunuh (monster mini) di lautan, merusak lingkungan dan menjadi ancaman bagi kesehatan manusia.
Plastik merupakan salah satu jenis sampah berbahan sintesis hasil polimerisasi. Polimer plastik merupakan material yang sangat stabil. Jika plastik tersebut masuk ke sungai, maka akan terbawa arus dan berakhir di lautan. Secara umum, ada enam jenis plastik yang banyak diproduksi yaitu Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polivinil Klorida (PVC), Polistirena (PS), Polyurethane (PUR) dan Polyethylene Terephthalate (PET).
Mikroplastik
Mikroplastik adalah plastik yang memiki ukuran partikel kecil 1-5 mm, biasa di lihat melalui mikroskop dan banyak di gunakan dalam bahan-bahan perawatan atau konsmetik seperti pasta gigi dan sabun pencuci muka (Facial Scrub) yang mengandung plastik dalam bentuk poyethylene glycol disingkat PEG (NOAA’S Marine Debri). Dilihat dari sumbernya, dikenal dua jenis mikroplastik. Pertama mikroplastik primer, jenis ini banyak ditambahkan dalam industri kosmetik dan pembersih .
Sumber utama dari mikroplastik primer adalah air limbah dari mesin cuci rumah tangga. Lebih dari 1.900 serat yang mengandung miroplastik terlepas dari satu potong pakaian, saat satu kali dicuci. Serpihan mikroplastik dari pakaian memiliki senyawa polivinil kloroda ( Polyvinyl Chlorida/ PCV) di dalamnnya. PVC lebih murah dari pada kulit, karet, ataupun lateks sehingga PVC banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembautan jaket, mantel dan tas.
Kedua mikroplastik sekunder merupakan degradasi dari sampah plastik besar. Plastik dapat terurai dengan beberapa faktor; radiasi, gesekan fisik, bakteri dan partikel bawaan plastik tersebut. Penyebaran mikroplastik di lautan dipengaruhi oleh dinamika laut (angin, gelombang, arus dan iklim lainnya). Di Lautan sampah ini terakumilasi dan meracuni organisme laut. Organisme kecil semacam zooplanton dan crustacea akan menyerap mikroplastik. Mikroplastik dapat menyebabkan gangguan dalam jaringan makanan akuatik.
Ancaman Mikroplastik Bagi Biota Laut
Kadarusman (sumber disini) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Distribusi spasial mikroplastik di kolom air dipengaruhi oleh angin, gelombang, iklim, radiasi sinar matahari, dan arus. Dampak mikroplastik telah merambah hingga ke mamalia, burung laut, singa laut dan ikan secara global, setidaknya 23% spesies mamalia laut, 36% burung laut dan 86% spesies penyu telah terkontaminasi mikroplastik. Lebih dari 80% ikan laut konsumsi di Teluk Banten mengandung partikel mikroplastik. Fragment merupakan tipe mikroplastik yang paling banyak ditemukan. Mikroplastik dapat menimbulkan masalah serius pada kelangsungan biota laut dan ekosistem asosiatifnya.
Ikan pelagis lebih aktif memakan mikroplastik, mengingat jenis ikan ini memiliki ruaya yang sangat luas, memiliki tingkat kesalahan mendeteksi makanan (i.e plastic atau plankton). Akumulasi partikel mikroplastik pada organ usus ikan dapat menyebabkan peradangan, gangguan fisiologis (nasfu makan, kemampuan renang, waktu reproduksi). Faktor ini dipercaya dapat menyebabkan mortalitas yang tinggi sebelum beregenerasi. Sedangkan dampak yang mungkin ditimbulkan pada manusia (i.e level nanoplastik) adalah akumulasi zat kimia penyusun plastik (e.g DDT, PCB, PAHS, DDE). Penjelasannya ini telah di visualisakan oleh youtube channel TomoNews Indonesia
Ancaman Mikroplastik bagi Karang
Mikroplastik dapat terperangkap dalam sendirmen karang. Merusak sel dan jaringan organisme karang. Mikroplastik ini dapat menghambat karang dalam bereproduksi dan menyerap cahaya matahari sehingga akan mengakibatkan karang memutih dan secara perlahaan akan mati. Sedangkan karang merupakan sumber makanan dari beberapa spesies ikan.
Upaya Apa Yang Harus Kita Lakukan
Fakta dari beberapa penelitian tentang jenis sampah di perairan dekat pantai menjelaskan semakin ramai aktifitas manuasia di pesisir pantai tersebut semakin beragam sampah yang di temukan mulai dari popok bayi, sampah sampo sachet, sabun, bahkan tabung gas 5 Kg.
Saya sendiri menemukan kaleng susu di permukaan laut sewaktu snorkling di pulau papateo. Dasar laut sudah seperti Indoma** dalam bentuk sampah semuanya ada. Pengalaman lainnya tentang sampah saya alami di Pulau Pink Labuan Bajo. Sedang asik-asik berenang tiba-tiba oknum salah satu ABK dengan entengnya membuang sampah kelaut, jenis yang saya temui bungkus Royc* dan beberapa sampah sampho sachet. Jika teman-teman tidak mau mengurangi pemakaian plastik semua keindahan laut ini secara perlahan menghilang. Yuk kita lakukan beberapa hal kecil seperti yang di tulis oleh lisa ( baca : Disini )
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah
- Mengurangi keberadaan sampah plastik dengan pemberdayaan masyarakat sebagai urgensi dalam
penyelamatan kebersihan pantai. - Mengembangkan perekonomian masyarakat yang berbasis pada industri kreatif melalui pengelolaan
sampah. - Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sampah plastik sehingga memiliki
nilai ekonomi. - Mendorong partisipasi masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang bersih melalui pemanfaatan
sampah yang memiliki nilai ekonomi.
Mari kita selamatkan bumi dan laut dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recyle). Reduce, yaitu mengurangi timbulan sampah. Reuse, yaitu memanfaatkan kembali bahan atau barang agar tidak menjadi sampah. Dan Recycle, yaitu menggunakan kembali bahan setelah di melalui proses pengolahan atau sering di sebut mendaur ulang sampah tsb.